:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: "KARENA SOLOKUW SOLOMUW JUGA" ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Selasa, 02 Oktober 2012

Foto-foto Pentas Matah Ati di Kota Solo

Matah Ati merupakan pentas sendratari spektakuler yang sebelumnya pernah dipertontonkan di Singapura dan Jakarta, kemudian Kota Solo untuk yang ketiga. Bagi yang belum tahu dengan Matah Ati, Matah Ati mengambil kisah nyata perjuangan dan perjalanan cinta Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyowo (1725 - 1795) dan Rubiyah, seorang perempuan dari kalangan rakyat biasa yang berjuang melawan penjajah. Sejarah mencatat Raden Mas Said yang kemudian bergelar Adipati Arya Mangkunegara I penguasa Kadipaten Mangkunegaran merupakan penguasa di Jawa pertama yang melibatkan perempuan di dalam angkatan perang.

Pasukan tempur perempuan berjumlah 144 orang terdiri dari satu peleton prajurit bersenjata karabijn (senapan), satu peleton bersenjata penuh, dan satu peleton kavaleri (pasukan berkuda). Pasukan perempuan mumpuni ini dipimpin oleh Rara Rubiyah yang setelah dipersunting oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyowo atau Adipati Arya Mangkunegara I kemudian bergelar Bendoro Raden Ayu Kusuma Matah Ati, yang dikemudian hari menurunkan generasi penguasa Mangkunegaran.


Yang menarik, Matah Ati di Solo diadakan di Pamedan Mangkunegaran , sehingga terasa atmosfer tempo dulu menyatu dengan pentas ini karena digelar ditempat yang sama denagn tempat pada cerita ini berlangsung, di Mangkunegaran. Selain itu, khusus di Solo, panggung Matah ti dibuat berbeda dengan panggung di kota-kota sebelumnya, selain diadakan di ruang terbuka (outdoor), panggung ini terdiri dari 3 bagian yang lebih luas dan megah daripada panggung-panggung sebelumnya.

Satu lagi yang beda, apinya sungguhan :)












Say something??

Senin, 01 Oktober 2012

Kawasan Benteng Vastenburg Mulai Berbenah

Benteng Vastenburg adalah benteng tua peninggalan belanda di Kota Solo, letaknya yang berada tepat di jantung Kota Solo tersebut membuat setiap orang pasti pernah mengamati atau sekedar melewati bangunan ini. Hanya saja bangunan ini telah terlanjur mangkrak dan tidak ada perawatan selama bertahun-tahun. Penyebabnya adalah, bangunan yang seharusnya merupakan cagar budaya ini telah dijual kepada seorang pengusaha kaya, dan tidak ada upaya dari pemerintah pusat untuk mengambil kembali. Sehingga, tumbuh rumput ilalang liar yang merusak pemandangan benteng ini dari jalan raya.

Pada akhir tahun ini mungkin hal tersebut tidak akan kita temui lagi. Saat ini telah dilakukan perbaikan pada bagian luar tersebut oleh pemkot Solo dengan membangun city walk untuk pedestrian atau pejalan kaki. Meskipun begitu, pemkot tentu sulit untuk membangun atau memugar kawasan di dalam benteng tersebut, karena hak milik masih dipegang perseorangan. Namun setidaknya dengan dibangun city walk ini semoga pemandangannya akan berubah lebih sejuk dan lebih tertata rapi.

Benteng Vastenburg dari depan

Kawasan dalam Benteng Vastenburg

Rumput liar di sekitar Benteng Vastenburg

Potret Benteng Vastenburg tempo doeloe

Foto satelit Benteng Vastenburg

Pagelaran SIEM (Solo International Ethnic Music) di Benteng Vastenburg

Pembangunan city walk yang mulai dilakukan

Ir. Joko Widodo meninjau langsung pembangunan city walk

Say something??