Matah Ati merupakan pentas sendratari spektakuler yang sebelumnya pernah dipertontonkan di Singapura dan Jakarta, kemudian Kota Solo untuk yang ketiga. Bagi yang belum tahu dengan Matah Ati, Matah Ati mengambil kisah nyata perjuangan dan
perjalanan cinta Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyowo (1725 - 1795)
dan Rubiyah, seorang perempuan dari kalangan rakyat biasa yang berjuang
melawan penjajah. Sejarah mencatat Raden Mas Said yang kemudian
bergelar Adipati Arya Mangkunegara I penguasa Kadipaten Mangkunegaran
merupakan penguasa di Jawa pertama yang melibatkan perempuan di dalam
angkatan perang.
Pasukan tempur perempuan berjumlah 144 orang
terdiri dari satu peleton prajurit bersenjata karabijn (senapan), satu
peleton bersenjata penuh, dan satu peleton kavaleri (pasukan berkuda). Pasukan perempuan mumpuni ini dipimpin
oleh Rara Rubiyah yang setelah dipersunting oleh Raden Mas Said atau
Pangeran Sambernyowo atau Adipati Arya Mangkunegara I kemudian bergelar
Bendoro Raden Ayu Kusuma Matah Ati, yang dikemudian hari menurunkan
generasi penguasa Mangkunegaran.
Yang menarik, Matah Ati di Solo diadakan di Pamedan Mangkunegaran , sehingga terasa atmosfer tempo dulu menyatu dengan pentas ini karena digelar ditempat yang sama denagn tempat pada cerita ini berlangsung, di Mangkunegaran. Selain itu, khusus di Solo, panggung Matah ti dibuat berbeda dengan panggung di kota-kota sebelumnya, selain diadakan di ruang terbuka (outdoor), panggung ini terdiri dari 3 bagian yang lebih luas dan megah daripada panggung-panggung sebelumnya.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: "KARENA SOLOKUW SOLOMUW JUGA" ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Selasa, 02 Oktober 2012
Foto-foto Pentas Matah Ati di Kota Solo
Satu lagi yang beda, apinya sungguhan :)
Say something??
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar